Helo, hai, hello..
Kembali lagi bersama kami di "Si Ayo Mayo"
Pada kesempatan sebelumnya kita sudah mengetahui apa itu koloid dan sifat-sifatnya.
Sekarang kita lanjutkan pembahasan ke materi berikutnya yaitu Cara Pembuatan Koloid..
Baca yuuk..
Kembali lagi bersama kami di "Si Ayo Mayo"
Pada kesempatan sebelumnya kita sudah mengetahui apa itu koloid dan sifat-sifatnya.
Sekarang kita lanjutkan pembahasan ke materi berikutnya yaitu Cara Pembuatan Koloid..
Baca yuuk..
1.
Kondensasi
Dengan cara kondensasi,
partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid.
Cara ini dapat dilakukan dengan reaksi-reaksi kimia, seperti reaksi redoks,
hidrolisis, dan dekomposisi rangkap, atau dengan pergantian pelarut.
1. Reaksi Redoks
Reaksi
redoks adalah reaksi yang
disertai perubahan bilangan oksidasi.
Contoh
1:
Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hidrogen
sulfida (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S
ke dalam
larutan SO2.
2 H2S(g) + SO2(aq)
⎯⎯→ 2 H2O(l) + 3 S (koloid)
Contoh
2:
Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutan
K2CO3 dan HCHO (formaldehida).
2 HAuCl4(aq)+6
K2CO3(aq) + 3 HCHO(aq) ⎯⎯→
2 Au(koloid) + 5 CO2(g)
+ 8 KCl(aq) + KHCO3(aq) + 2 H2O(l)
2. Hidrolisis
Hidrolisis
adalah reaksi suatu zat dengan air.
Contoh:
Pembuatan sol Fe(OH)3 dari hidrolisis FeCl3. Apabila ke dalam air
mendidih ditambahkan larutan FeCl3, maka akan terbentuk sol Fe(OH)3.
FeCl3(aq) + 3 H2O(l)
⎯⎯→ Fe(OH)3 (koloid) + 3 HCl(aq)
3. Dekomposisi Rangkap
Contoh
1:
Sol As2S3 dapat dibuat
dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutanH2S.
2 H3AsO3(aq) + 3
H2S(aq) ⎯⎯→ As2S3(koloid) + 6 H2O(l)
Contoh
2:
Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat
encer dengan larutan HCl encer.
AgNO3(aq) + HCl(aq)
⎯⎯→ AgCl(koloid) + HNO3(aq)
4. Penggantian Pelarut
Selain dengan cara-cara kimia seperti di atas, koloid
juga dapat terjadi dengan penggantian pelarut.
Contoh:
Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan
alkohol, makaakan terbentuk suatu koloid berupa gel.
2.
Dispersi
Dengan cara dispersi, partikel kasar dipecah menjadi
partikel koloid. Cara dispersi dapat dilakukan secara mekanik, peptisasi, atau
dengan loncatan bunga listrik (cara busur Bredig).
1. Cara Mekanik
Menurut cara ini, butir-butir kasar digerus dengan
lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu,
kemudian diaduk dengan medium dispersi.
Contoh:
Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk
belerang bersamasama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian
mencampur serbuk halus itu dengan air.
2.
Cara Peptisasi
Peptisasi adalah cara pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Zat pemeptisasi
memecahkan butir-butir kasar menjadi butir-butir koloid. Istilah peptisasi
dikaitkan dengan peptonisasi, yaitu proses pemecahan protein (polipeptida)
yang dikatalisis oleh enzim pepsin.
Contoh:
Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh
aseton, karet oleh bensin, dan lain-lain. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan
endapan Al(OH)3 oleh AlCl3.
3. Cara Busur Bredig
Cara busur Bredig digunakan untuk membuat sol-sol
logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang
dicelupkan dalam medium dispersi, kemudian diberi loncatan listrik di antara
kedua ujungnya. Mula-mula atom-atom logam akan terlempar ke dalam air, lalu
atom-atom tersebut mengalami kondensasi, sehingga membentuk partikel koloid.
Ya, jadwal baca kali ini cukup samapai disini,, kita lanjutkan ke pembahasan selanjutnya di lain waktu,, dahh :)
Ya, jadwal baca kali ini cukup samapai disini,, kita lanjutkan ke pembahasan selanjutnya di lain waktu,, dahh :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar